Hoki dan keberuntungan dalam konteks judi sering kali dianggap sebagai faktor eksternal yang mempengaruhi hasil permainan. Keduanya memiliki makna yang hampir serupa, namun ada sedikit perbedaan dalam konotasinya:
- Hoki: Kata “hoki” berasal dari bahasa Hokkien yang berarti keberuntungan atau nasib baik. Dalam budaya populer, terutama di Indonesia dan Asia, “hoki” sering dianggap sebagai sesuatu yang melekat pada individu atau peristiwa tertentu, seolah-olah seseorang dapat memiliki “hoki” secara inheren. Dalam konteks judi, seseorang yang dianggap “punya hoki” diyakini lebih sering menang atau mendapatkan hasil yang menguntungkan tanpa alasan logis yang jelas.
- Keberuntungan: Secara umum, keberuntungan merujuk pada kejadian-kejadian yang terjadi secara acak dan di luar kendali manusia, yang berakhir dengan hasil yang positif. Dalam judi, keberuntungan memainkan peran besar karena sebagian besar permainan judi didasarkan pada peluang acak (random). Tidak ada keterampilan atau strategi yang dapat mengendalikan hasil sepenuhnya, sehingga banyak orang mengandalkan keberuntungan.
Secara keseluruhan, dalam dunia judi, hoki sering kali dipandang sebagai sifat yang lebih “pribadi” atau khusus dimiliki oleh seseorang, sementara keberuntungan lebih luas dan umum, mencakup semua aspek yang tidak dapat diprediksi atau dikendalikan dalam permainan. Namun, keduanya tidak memiliki dasar ilmiah atau bukti nyata karena hasil perjudian pada dasarnya didasarkan pada probabilitas dan peluang acak.